betinaku dari sudut kota hasrat
datang bersama waktu
lalu pergi bersama bayangan
betinaku dari awal kita berjumpa
aku hanya singgahan bagimu
tak kubantah itu meski ku tahu
betinaku dari sudut matamu itu
kebebasan terpancar kuat
pertimbangan setali tiga uang
betinaku melangkah bersama kewajiban
impian setia mengekor bayangmu
aku tahu itu dan aku terdiam
betinaku ingin kupecahkan cermin cerita kita
kuhancurkan sampai tak besisa abu
namun...
akhh... aku takkan pernah sanggup
betinaku kau seumpama nafas
dan darah yang mengaliri kehidupan
namun aku membujur suri
disamudra tak bernama...
Jakarta 14.10.09
Tidak ada komentar:
Posting Komentar