Senin, 07 Mei 2012

Karena namaku… Talabessy Maatita Lesi… !!!


Aku memang kasar… Ya, sekasar tangan para leluhurku yang mengarungi gelora ombak samudera luas demi tungku yang harus terus berasap.
Sikapku tegas… Setegas sikap moyangku yang tak ingin kembali memerintah setelah tahtanya dicuri!
Wajahku kaku… Sekaku wajah datuk-datukku yang tak bergeming oleh kalewang dan bedil kompeni saat bersua dimedan darah!
Watakku keras.. Sekeras Salawaku Kapitan keluargaku yang tak mampu ditembus parang, tombak, peluru bahkan meriam.
Tatapanku dingin… Sedingin bangkai puing-puing New Zeeland di bibir pantai.
Perjuanganku tulus… Setulus “lompa” yang dipanen tanpa perlawanan saat sasi dibuka.
Langkahku ringan… Seringan ayunan kaki lelaki-lelaki perkasa yang tumbuh di pesisir pantai Labuangn Besi.
Pelukanku hangat… Sehangat belaian hutan Haru-Ukuy diwaktu badai menerjang.
Cintaku murni… Semurni mata air Waira dan Waimeme yang memberi kehidupan di Negaraku.
Semangatku membara… Seperti api abadi di puncak Antomoi!
Hasratku kuat… Sekuat ribuan pasukan Pata Siwa Raja Hatubessy (Talabessy) Risakota !!!

 Karena namaku… Talabessy Maatita Lesi… !!!

Yang lahir dari Api, besar dengan Parang dan Salawaku!
Yang dinadiku berdenyut gemuruh petir!
Yang dijantungku berderu kencang laksana derap langkah kuda perang!
Yang ditanganku tersimpan kebijaksanaan dan kakiku bertahtakan kemakmuran!
Yang dimataku terpancar ketulusan demi Negara Pelasona Nanuroko!
Yang dihatiku berselimut Antomoi sampai ke Tottu!
Yang disampingku selalu setia Duri Lemong sejak di Nunusaku!

                                                                                                         Jakarta, 6 Mei 2012
                                                                                                          _alvin talabessy_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar