Aku
memang kasar… Ya, sekasar tangan para leluhurku yang mengarungi gelora ombak
samudera luas demi tungku yang harus terus berasap.
Sikapku
tegas… Setegas sikap moyangku yang tak ingin kembali memerintah setelah tahtanya
dicuri!
Wajahku
kaku… Sekaku wajah datuk-datukku yang tak bergeming oleh kalewang dan bedil kompeni
saat bersua dimedan darah!
Watakku
keras.. Sekeras Salawaku Kapitan keluargaku yang tak mampu ditembus parang,
tombak, peluru bahkan meriam.
Tatapanku
dingin… Sedingin bangkai puing-puing New Zeeland di bibir pantai.
Perjuanganku
tulus… Setulus “lompa” yang dipanen tanpa perlawanan saat sasi dibuka.
Langkahku
ringan… Seringan ayunan kaki lelaki-lelaki perkasa yang tumbuh di pesisir
pantai Labuangn Besi.
Pelukanku
hangat… Sehangat belaian hutan Haru-Ukuy diwaktu badai menerjang.
Cintaku
murni… Semurni mata air Waira dan Waimeme yang memberi kehidupan di Negaraku.
Semangatku
membara… Seperti api abadi di puncak Antomoi!
Hasratku
kuat… Sekuat ribuan pasukan Pata Siwa Raja Hatubessy (Talabessy) Risakota !!!
Karena namaku… Talabessy Maatita Lesi…
!!!
Yang
lahir dari Api, besar dengan Parang dan Salawaku!
Yang dinadiku
berdenyut gemuruh petir!
Yang
dijantungku berderu kencang laksana derap langkah kuda perang!
Yang
ditanganku tersimpan kebijaksanaan dan kakiku bertahtakan kemakmuran!
Yang
dimataku terpancar ketulusan demi Negara Pelasona Nanuroko!
Yang dihatiku
berselimut Antomoi sampai ke Tottu!
Yang disampingku
selalu setia Duri Lemong sejak di Nunusaku!
Jakarta, 6 Mei 2012
_alvin talabessy_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar